YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pengamat sosial politik dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Arie Sudjito MSi menilai, manuver-manuver Aburizal Bakrie dan Partai Golkar akan terus dihadang, baik dari sekretariat gabungan maupun dari partai oposisi.
"Selama ini nampak sekali Aburizal Bakri atau Ical sengaja membuat menuver-manuver politik, sampai akhirnya ia ditunjuk menjadi pelaksana harian Sekretariat Gabungan (Setgab), sampai dengan manuver dana aspirasi dan dana desa," katanya di Yogyakarta, Senin (14/6/2010).
Menurut dia, manuver-manuver politik Ical dan Partai Golkar ini akan terus dihadang partai yang tergabung dalam Setgab maupun dari luar. "Mereka tidak ingin Ical dan Partai Golkar memanfaatkan Setgab untuk kepentingannya, khususnya digunakan sebagai alat untuk menuju pemilu 2014," katanya.
Ia mengatakan, jika selama ini partai yang tergabung dalam Setgab masih sedikit tarik ulur itu hanya untuk menjaga psikologis politik dan menjaga komitmen Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang membentuk Setgab.
"Namun, sebenarnya Setgab tidak solid, dan jika Ical maupun Partai Golkar terus membuat manuver maka keretakan di tubuh Setgab akan semakin parah dan ke depan akan semakin tidak efektif," katanya.
Arie mengatakan, memang sudah seharusnya manuver Ical dan Partai Golkar ini dihadang. Kalau tidak, akan semakin jauh dimanfaatkan untuk menuju 2014. "Ini harus dimulai sejak saat ini, baik parpol yang tergabung dalam Setgab maupun partai koalisi agar tidak digunakan untuk 2014, dan sepertinya Partai Demokrat maupun PAN dan PKS sudah menyadari hal ini," katanya.
Ia mengatakan, jika Ical masih terus ngotot dengan manuver-manuvernya, maka reaksi keras akan terus muncul. "Mereka yang tidak suka dengan manuver Ical saat ini masih menyimpan ’amunisi’ dan nanti Ical akan terus mendapat serangan seperti dengan isu-isu masalah pajak," katanya.
Editor: msh | Sumber : ANT