www.dinomarket.com/newsreview/584520/2010/03/31/Aneh-dan-UNIK-Kembaran-Ada-di-Belakang-Tubuh/Malangnya nasib bocah asal Zambia ini. Usianya delapan bulan.
Sebenarnya dia terlahir kembar, namun malangnya seolah terjadi
kemacetan ketika berproses dalam kandungan. Walhasil, yang muncul hanya
sebagian badan kembarannya lengkap dengan dua kaki yang menumpang pada
pantat.
Dokter sangat terkejut ketika melihat kelahiran bocah
malang ini, sampai-sampai merasa perlu menyembunyikan keadaan Faith
Mwampe selama dua jam. Dokter khawatir, sang ibu yang masih
remaja--usia18 tahun-itu shock bila tahu kondisi bayinya. Ayah bayi ini
saja tak bisa menerima keadaan bayi perempuannya. Ketika melihat
anaknya terlahir dengan ‘buntut' dua kaki kecil di belakangnya, ia
langsung pergi meninggalkan rumah sakit, meninggalkan anaknya yang
cacat itu.
Namun para dokter yang bersimpati pada nasib bayi ini
berjanji akan mengoperasinya (membuang kaki tambahan) 6 bulan kemudian.
Dan sekaranglah saatnya. Di foto ini tampak Mwampe membelalak matanya
sesaat setelah bangun tidur. Dia tak sadar saat inilah menentukan nasib
masa depannya. Di dunia medis yang telah maju, operasi semacam ini
mungkin bukan masalah, tapi di Zambia, operasi semacam itu masih
tergolong rumit.
Namun operasi tersebut penting demi masa
depan Mwampe. Sebab, tanpa pembedahan itu, si kecil Faith tak akan bisa
berjalan. Faith Mwampe lahir dengan kerusakan bentuk yang mengerikan.
Sebagian badan kembarannya menempel di pantatnya. Dokter Zambia
menganggap kondisi ini aneh. Sepuluh dokter specialis telah bersiap
melakukan operasi yang diperkirakan akan berjalan 5 jam. "Orang-orang
menertawakan saya ketika melihat wujud bayi saya. Saya tidak mau
memikirkan apa kata mereka tentang anak saya. Biar saja! Yang penting
saya menyayangi dia.
Saya berharap operasi ini berjalan
lancar. Dokter mengatakan saya harus menunggu 6 bulan untuk pembedahan.
Saya sungguh cemas, beruntung keluarga saya member support agar saya
kuat," ungkap Mercy, ibu Faith sembari menambahkan,"Keluarganya taat
beribadah, itulah yang menolong mereka melewati masa masa sulit ini".
Ibu
muda itu bersyukur karena operasi rumit itu dibiayai sepenuhnya oleh
pemerintah Zambia. Profesor Mukonge adalah spesialis yang mengepalai
tim pembedahan. "Pembedahan ini demi masa depannya. Meskipun penuh
risiko, kami berharap operasi ini berjalan sukses. Setelah operasi, ia
akan memasuki masa rehabilitasi yang berada dalam pengawasan penuh. Hal
ini untuk menjaga agar tak terjadi hal hal tak diinginkan pasca
operasi," ujar dokter tersebut.