Washington - Seorang anggota parlemen Spanyol 'ngeri' melihat foto terbaru Osama Bin Laden yang dirilis FBI baru-baru ini.
Dia mempertanyakan kredibilitas FBI untuk memerangi kejahatan terorisme. Gaspar Llamazares dari Partai sayap kiri Spanyol mengatakan dirinya tidak lagi merasa aman untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat setelah FBI merilis foto Osama terbaru yang sangat mirip dengan dirinya. "Saya kaget melihat foro tersebut dan marah karena menggunakan seseorang untuk membentuk citra teroris," kata Llamazares dalam konferensi persnya akhir pekan lalu seperti dikutip ABC.com.
FBI mengatakan dalam sebuah pernyataannya Sabtu, foto Osama Bin laden yang dirilis baru-baru ini mirip dengan gambar dengan pejabat publik Spanyol." "Para seniman forensik tidak dapat menemukan fitur yang sesuai antara foto referensi untuk mendapatkan fitur ini, sebagian dari foto itu ditemukan di Internet," ujarnya.
Gambar tersebut muncul di situs Departemen Luar Negeri AS rewardsforjustice.net, di mana akan diberikan hadiah sampai dengan US$25 juta bagi yang berhasil memberitahukan keberadaan Osama Bin Laden.
FBI mengatakan gambar Osama Bin Laden ini akan dihapus dari situs Web tersebut. Llamazares mengatakan ia berencana untuk meminta penjelasan dari pemerintah AS dan melindungi haknya secara undang-undang dan segera mengambil tindakan hukum.
Politisi berusia 52 tahun ini mengatakan ia tidak akan merasa aman untuk bepergian ke AS sekarang, karena banyak bandara menggunakan teknologi biometrik, yang membandingkan ciri-ciri fisik untuk paspor pelancong atau foto lainnya. "Saya tidak punya kemiripan, secara fisik dan ideologis, untuk teroris bin Laden," katanya.
Jose Morales, jurubicara Llamazares mengtakan kepada Associated Press bahwa tak seorang pun di Spanyol tahu gambar komputer Retouched foto Bin Laden ini dibambil dari foto-foto orang sungguhan. Llamazares, mantan pemimpin partai, terpilih untuk parlemen Spanyol pada tahun 2000.
"Seorang teknisi telah memotong dan mempaste melalui Photoshop sebuah foto yang ditemukan dari internet," ujar Morales kepada AP.
Llamazares, kata Morales, telah menerima telepon dari Perdana Spanyol, Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri, yang semuanya mengungkapkan kekhawatiran mereka dan meyakinkan pemerintah akan meminta penjelasan dari Amerika Serikat.