PERTUNJUKKAN musik terbilang tak lazim untuk tempat makan kategori warung pinggir jalan. Kehadiran pengamen di tempat-tempat makan kaki lima sering kali justru mengganggu. Namun, tidak di Warung Sate Sederhana. Pasalnya, mereka sudah menjadi trademark warung sate ini.
Para pengunjungnya bisa menyantap sate dan tongseng andalan kedai ini sambil mendengarkan live music keroncong yang dimainkan tepat di depan kedai ini mulai dari 10.00-15.00 WIB. Mereka rupanya pengamen tetap di warung tersebut. Sehingga tak heran bila masyarakat lebih mengenal warung sate ini dengan nama Warung Sate Keroncong.
Bagaimana rasa sate di Warung Sate Sederhana? Jangan dikira rasanya sederhana. Sebab, sate di sini begitu disukai para pecinta kuliner. Apalagi dengan menu unggulan lainnya, seperti tongseng dan gulai kambing. Kedua menu lainnya yang juga “digilai” para pengunjung. Apalagi jika jam makan siang tiba, tongseng menjadi menu unggulan paling banyak dipesan.
Kuah tongseng yang kental dengan cita rasa rempah yang menonjol menjadikan hidangan ini terasa begitu lezat. Apalagi cara memasaknya pun masih menggunakan kayu sebagai bahan baker. Cita rasa dan aromanya terasa berbeda. Jika Anda ingin mencicipi kelezatan tongseng Warung Sate Sederhana, Anda cukup merogoh kocek sebesar Rp15 ribu untuk tongseng, dan sate kambing juga dihargai sama.
Warung ini mulai beroperasi tahun 1959 di kaki lima Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur. Pemiliknya Pak Mulyono merupakan generasi kedua. Perintisnya adalah Kirmadi, ayah Mulyono. Warung tersebut berusia 48 tahun dan kini memiliki 20 orang karyawan. Warung tersebut menyajikan sate kambing khas Klaten, Jawa Tengah.
Tidak terlalu sukar menemukan kedai ini. Anda jalan saja di sepanjang trotoar di sisi Polsek Jatinegara. Nanti Anda akan dengar suara musik keroncong, dan di sanalah Warung Sate Sederhana.
(tty)