20/08/2009 - 17:46
Meyongsong Perang Tarif Internet
INILAH.COM, Jakarta - Di masa-masa mendatang tarif internet bakal sangat murah. Hal ini dimungkinkan setelah tender broadband wireless access (BWA) alias WiMAX akhirnya terealisasikan. Perang tarif komunikasi data pun bakal seru.
Lelang BWA pita 2,3 gigahertz (GHz) yang dimulai 27 April lalu itu mencakup 30 blok di 15 zona. PT Berca Hardayaperkasa (BHp), perusahaan milik pengusaha Hartati Murdaya Poo, begitu mendominasi dengan memenangkan tender di 14 blok.
Sementara itu PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) mampu unggul di lima blok. Konsorsium PT Comtronics Systems dan PT Adiwarta Perdania (Konsorsium WiMAX Indonesia) berbagi kemenangan di tiga blok.
Sedangkan PT First Media memperoleh dua blok. Para peserta lainnya, PT Indosat Mega Media (IM2), PT Internux, dan PT Jasnita Telekomindo, masing-masing memenangkan satu blok.
Para pemenang tender berhasil menyisihkan 73 peminat lainnya. Mereka yang dikalahkan bukan perusahaan main-main. Beberapa bahkan tergolong perusahaan mapan di bisnis jasa telekomunikasi informatika.
Sebut saja, misalnya, PT Bakrie Telecom, PT Power Telkom, dan PT Indosat. Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh menegaskan, proses lelang ini berlangsung fair. Tak ada hanky-panky. “Kalau peserta ini memiliki komitmen paling bagus, tentu kita menangkan,” ujarnya.
WiMAX merupakan teknologi khusus yang dikembangkan untuk men-deliver layanan data atau internet dengan kapasitas bandwidth tinggi. Melalui WiMAX Forum, para manufaktur global membagi teknologinya bersama-sama, sehingga biaya akhir perangkat dapat ditekan lebih rendah. Dengan biaya perangkat yang lebih rendah, dimasa-masa diperkirakan terjadi perang tarif antara operator komunikasi data.
Perang tarif itu kini sudah dimulai Telkom dan anak perusahaannya, Telkomsel. Telkom, misalnya, baru-baru ini meluncurkan layanan internet sepuasnya dengan biaya Rp 2.500 per hari.
Eddy Kurnia, Vice President Public and Marketing Communication Telkom, optimis tarif murah ini akan meningkatkan pelanggan data komunikasi Telkom. “Kami yakin, pelanggan data Telkom akan naik sekitar 20%,” katanya.
Langkah Telkom ini tampaknya akan segera diikuti oleh para pesaingnya. Perang tarif internet diperkiraan bakal seru. Kita tunggu saja.