TULUNGAGUNG - Wahyudi (29) warga Desa Ngobalan, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung tewas digilas Kereta Api Doho Malang-Surabaya di jalur KA Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung Rabu (24/2/2010).
Selain tewas seketika, sekujur tubuh TKI di Korea yang baru delapan bulan berada di rumah ini nyaris lumat. Diduga Wahyudi sengaja mengakhiri hidupnya.
Indikasinya, tak jauh dari lokasi kejadian ditemukan sepeda motor milik korban yang terparkir dengan rapi. Sementara ponselnya berada di atas jok motor. Sepertinya ia sengaja mengatur itu semua sebelum KA dari arah Blitar datang dan melindas tubuhnya.
Menurut keterangan Hasrof (25) sepupu korban, dari ponsel milik saudaranya itu dirinya dihubungi pihak stasiun Tulungagung.
"Dari informasi stasiun itulah saya tahu kalau saudara saya ditabrak kereta," tuturnya ditemui di lokasi kejadian.
Dari keterangan Hasrof, korban diketahui akan menikah pada bulan Juni 2010 dengan warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Boyolangu. Bahkan untuk persiapan sebagai keluarga baru, Wahyudi membeli mobil baru.
Namun kendati demikian, keluarga tidak melihat gejala aneh sebelum musibah terjadi. "Wahyudi keluar rumah sekira pukul 04.30 WIB. Dia tidak pamit apa-apa. Hanya bilang keluar," terang Hasrof.
Saat ini pihak keluarga masih mengurus potongan tubuh korban yang berceceran. Rencananya hari ini juga jasad korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU).
Kapolsek Sumbergempol Ajun Komisaris Polisi Tohir mengatakan pihaknya akan terus melakukan penyelidikan mengenai penyebab kecelakaan. "Namun dugaan sementara korban sengaja bunuh diri mengingat alat bukti yang ada di TKP," ujarnya.