California - Layanan jejaring sosial baru dari Google, Google Buzz, mendapat cukup banyak komplain terkait masalah privasi. Bahkan seorang wanita di Amerika Serikat menyeret Google ke meja hijau karena masalah itu.
Eva Hibnic, penduduk Florida ini mendaftarkan gugatannya di pengadilan California. Ia menuding layanan Buzz melanggar hak privasi para penggunanya.
Penggugat mengklaim, Google Buzz telah membuat data privat user Gmail dipublikasikan tanpa sepengetahuan atau izin pemilik. Meski Google telah melakukan modifikasi, upaya ini dianggap belum cukup untuk menyelesaikan persoalan.
DetikINET kutip dari ComputerWorld, Jumat (19/2/2010), Hibnick meminta agar pengadilan memerintahkan Google berhenti mengoperasikan Buzz sebelum ada mekanisme memadai untuk melindungi privasi. Ia juga minta sejumlah ganti rugi.
Menanggapi gugatan tersebut, pihak Google hanya menyatakan sedang menganalisanya sebelum memberi komentar.
Layanan Google Buzz menuai beberapa kritik semenjak kemunculannya. Misalnya soal fitur auto following yang mengkoneksi secara otomatis antara pengguna dengan kontak yang sering ia kirimi email dan chat.
Fitur ini diprotes karena belum tentu user ingin berteman dengan seseorang, hanya karena seseorang itu kerap berkirim email dengan mereka. Google pun akhirnya memodifikasi fitur itu