Whooila!
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Whooila!

Whooila! adalah tempat ngobrol santai
 
IndeksIndeks  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  Login  
Belum terdaftar di Forum Whooila! [Daftar Sekarang!!] // Mau Liat yang aneh-aneh?? Klik Disini!!

Bagikan
Share | 
 

 Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja - [Whooila!]

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
ikh
Whooila! Army
ikh

Jumlah posting : 153
Points : 2595
Reputation : 0
Join date : 12.06.10
Lokasi : Indonesia

Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja Vide
PostSubyek: Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja   Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja EmptySat Jun 19, 2010 11:06 am

Dear Zeverina, AsMod dan KoKiers di manapun berada.

Beberapa hari yang lalu, ketika saya sedang melakukan wawancara kerja dengan seorang calon karyawati di kantorku, seperti biasa saya mengajukan beberapa pertanyaan standar, seperti lulusan dari sekolah mana, ketrampilan yang dimiliki, pengalaman bekerja dan tentu saja alasan pindah bekerja dari perusahaan sebelumnya, jawaban dari seorang calon karyawati tersebut sempat membuatku terkejut, selama ini saya belum pernah menerima jawaban sejujur ini.



“Apa alasan kamu berhenti dari perusahaan yang sebelumnya?”

“Bossnya genit, bu”

“Genit, bagaimana?”

“Bossnya suka merayuku, memegang tanganku, pundakku dan bagian tubuh lainnya”

“Oh, kamu tidak mengatakan kalau kamu berkeberatan atas kelakuannya?”

“Nggak bisa bu, karena bossnya satu ruangan denganku, dan ia adalah pemilik perusahaan, makanya saya memilih untuk berhenti bekerja di sana”.



Saya pun akhirnya mengajukan pertanyaan lain, tentang ketrampilan yang dimilikinya dan beberapa pertanyaan umum lainnya, akhirnya karyawati itu diterima di perusahaan tempat saya bekerja, karena kualifikasi dan pengalaman bekerjanya sesuai dengan yang dibutuhkan.

Berhubung pada saat itu, saya sedang mencari calon bekerja yang serius bekerja di department saya, tentunya saya harus mengetahui lebih detail alasannya untuk pindah bekerja, karena saya menginginkan agar karyawati yang bekerja di department saya, dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama, karena turn over karyawan yang tinggi, juga akan membuat suatu department tidak efektif dan produktif, dan pada akhirnya kinerja pada satu department pun terganggu.

Penampilan calon karyawati tersebut secara umum adalah baik, berpakaiannya sopan, dan tidak tampak genit, tidak menggunakan make up yang tebal, dan bertutur katanya pun halus, dan hasil psikotestnya juga memuaskan.

Pada umumnya pelecehan seksual di tempat kerja, dialami oleh karyawati cewe, meskipun tidak tertutup kemungkinan dialami pula oleh karyawan cowo pula, bermula dari sindiran-sindiran atau jokes yang kesan menjurus, tangan yang rajin menjamah, ukuran pelecehan seksual inipun berbeda untuk satu orang dengan orang yang lainnya.

Tidak dapat dipungkiri, terkadang pelecehan seksual ini terjadi karena busana yang digunakan cukup menggoda iman, misalnya rok yang terlalu minim, atau beberapa kancing baju dibiarkan terbuka, busana yang terlalu ketat, jika digunakan di tempat kerja, atau bermula dari isengnya melayani gurauan atau jokes yang menjurus.

Banyak pula para karyawanti cewe dengan terpaksa harus menerima tidakan pelecehan seksual di tempat kerja, karena di bawah tekanan, yang melakukan pelecehan adalah orang yang jabatannya lebih tinggi, orang yang seharusnya dihormati atau mendapat ancaman penilaian hasil kerja yang tidak baik, yang akhirnya akan mempengaruhi besarnya kenaikan salaries.

Ketika saya bekerja di sebuah perusahaan konsultan beberapa tahun yang lalu, baik karyawan maupun karyawati, jumlahnya seimbang, usianya pun rata-rata sepantaran, fresh graduate dan beberapa diantaranya adalah teman masa kuliahku ataupun lulusan dari kampus tetangga, serasa kampus pun pindah tempat ke kantor, tetapi tentu saja hal tersebut dari segi pertemanan, sementara jika dilihat dari pekerjaan tentunya sangat berbeda jauh.

Di perusahaan konsultan ini, kita memanggil atasan cukup dengan nama saja tanpa embel-embel bapak atau ibu, kecuali pimpinan perusahaan. Ternyata kebiasaan ini rupanya menjadi menjadi kebiasaan pula untuk saya ketika memanggil rekan kerja di beberapa perusahaan berikutnya, jika saya akrab dengan seorang rekan kerja, meskipun usianya berbeda beberapa tahun, saya suka memanggil nama saja, tetapi dalam hal ini, saya melihat orang juga, ada yang senang hanya dipanggil nama saja dengan alasan tampak lebih muda dan akrab, termasuk saya lebih suka dipanggil nama saja, dan selama orang yang bersangkutan, tidak berkeberatan dipanggil nama saja.

Selama saya bekerja di kantor konsultan ini, penugasan di dalam kota, seringkali saya ditugaskan bersama rekan kerja pria, kecuali untuk penugasan ke luar kota, biasanya dengan rekan wanita, selain untuk menghemat akomodasi hotel, dan juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Untuk penugasan di dalam kota, seringkali saya berada dalam satu ruangan dengan rekan pria hanya berdua saja, bahkan beberapa kali kita sempat menginap di kantor klien, karena dead line yang sangat ketat, dan saya pun tidak merasa takut ataupun timbul rasa kuatir terhadap rekan kerja, dan mereka pun selama ini sangat sopan, baik dan perhatian, bahkan tidak jarang kita bersenda gurau, apalagi jika ditugaskan dengan rekan kerja satu almamater, bahkan beberapa rekan kerja di perusahaan konsultan ini bersahabat baik dengan saya hingga saat ini, dan gaya bicara dengan rekan ini pun menggunakan gaya bahasa “gue dan elu”, terkadang kita saling curhat, biasanya tentang seputar stress, atasan yang galak, deadline yang super ketat.

Selama saya bekerja di kantor konsultan, tidak pernah sekalipun saya mendengar adanya kasus pelecehan di kantorku maupun klien, baik dilakukan oleh rekan kerja, atasan langsung atau oleh staff klien, semuanya sangat bersikap professional dan baik.

Kalau mengenai cinta lokasi ataupun cinta antar rekan sekerja, hmmm… sering dan banyak sekali, maklum kesibukan yang padat, sehingga teman bermain pun agak terbatas, bahkan banyak diantaranya telah melangsungkan ke jenjang yang lebih serius.

Di perusahaan konsultan ini, meskipun kedua karyawan/ti telah melangsungkan pernikahan, masih diperbolehkan bekerja di perusahaan yang sama, karena pembagian kerja berdasarkan client’s account. Oh ya, saat yang paling saya tunggu-tunggu adalah adalah saat acara outing, hmm... kenangan yang indah, mengesankan dan tak terlupakan. Andai waktu bisa diputar ulang.

Setelah saya bekerja beberapa tahun di perusahaan konsultan, saya pun mengundurkan diri dan bekerja di perusahaan lainnya, tentunya dengan suasana yang berbeda pula. Di perusahaan tempat saya bekerja saat ini, seringkali saya harus menghadiri acara meeting, di mana semua pesertanya mayoritas rekan kerja pria dan kebetulan kedua atasanku juga pria, selama ini rekan-rekan kerjaku ini baik sekali, meskipun sekali-kali kalau dalam meeting, suka juga ada perbedaan pendapat, tetapi biasanya semuanya dapat mencapai kata sepakat demi kemajuan perusahaan tempat kita bekerja.

Biasanya sebelum acara meeting dimulai dan boss juga belum hadir, biasanya kita suka ngobrol-ngobrol, berhubung saya cewe sendirian sebagai peserta meeting, kadang-kadang mereka suka berkomentar mengenai bajuku atau gaya rambut baruku, selama ini tidak ada yang namanya pelecehan, rekan-rekan kerja cowo semuanya baik, bahkan beberapa di antaranya sangat baik, kalau lagi stress sama boss, terkadang kita suka saling curhat dan makan bareng bersama.

Namanya rekan-rekan kerja cowo kalau pada kumpul, kadang-kadang ada jokes yang menjurus, biasanya saya suka cuek atau pura-pura tidak mendengar, atau kadang-kadang cukup tersenyum saja, dan biasanya mereka pun cukup mengerti.

Selama kita dapat bersikap professional, rekan-rekan kerja cowo pun akan menghargai kita, bahkan ketika suatu hari boss marah kepadaku, mereka memberikan dukungan moril yang sangat berarti, sampai terharu.

Salah seorang bossku adalah berkewarganegaraan asing, orangnya supel dan kalau bicara apa adanya, misalnya ketika kita menghadiri suatu conference di Singapura, pada malam harinya saya hanya berdua dengan boss, rencananya akan makan di Newton Circus, ketika itu di dalam MRT, bossku melihat seorang cewe cantik sekali di MRT, secara spontan beliau berkata “Ri, kalau jadi cewe tuh, feminim, dandan, rambut panjang, pakai rok, seperti cewe itu”, sambil melirik seorang cewe yang duduk dengan manis di MRT. Aku pun menjawab dengan spontan dan cueknya “Gimana, mau dandan Pak, kebanyakan dead line sih, mau modis, juga nggak sempat”.

Saya sudah beberapa kali mendampingi boss untuk mengikuti conference, bahkan pernah pula mengikuti short college selama sepekan di Hotel Royal Plaza, Singapura, bahkan ketika kita mengikuti conference di Langkawi, Malaysia, kita sempat makan malam dekat Hotel Andaman, tempatnya romantis banget, melewati hutan kecil dan pantai, sampai pada saat itu aku menghayal, seandainya perginya bukan sama boss dan begitu pula ketika makan malam di Barn Thai, Langkawi, untuk mengunjungi resto ini, kita harus naik sampan kecil melewati sebuah sungai kecil.

Beberapa pasang mata pengunjung di resto tersebut memandangku dengan tatapan mata aneh, mungkin karena perbedaan usia kita seperti ayah dan anak, atau kita terlihat agak aneh, sedikit formil, lha namanya juga anak buah sama boss, dan saya sama sekali tidak ada rasa kuatir meskipun pada malam hari, karena boss juga sangat sopan kepada saya, dan rekan-rekan cewe lainnya yang menjadi bawahan, meskipun boss ini cukup terkenal pengagum perempuan muda yang cantik (It’s his privacy).

Ketika beliau berulang tahun, secara spontan beliau akan cipika cipiki (hanya menempel pipi saja) saya dan rekan kerja cewe lainnya di depan teman-teman kerjaku, pada awalnya saya cukup terkejut, hanya saja mau menghindari juga tidak enak, kebetulan bossku yang sebelumnya meninggal dalam usia belia ketika sedang tidur, kalau beliau berulang tahun, kita cukup hanya bersalaman tangan, sambil memberi ucapan selamat.

Dengan berjalannya waktu, acara ini cipika cipiki ini berlangsung pada saat beliau atau saya berulang tahun, tanpa ada maksud apa-apa, mungkin budaya di sana, mau menolaknya saya merasa sungkan, dan bukan termasuk pelecehan, meskipun saya agak sedikit jengah, karena boss ini sangat kebapakan sekali, dan selama beberapa kali tugas conference ke luar negri, beliau juga bersikap sangat sopan dan baik.

Selama saya bekerja di perusahaan ini, setahuku hampir tidak pernah ada kasus pelecehan seksual di kantorku, karena peraturan pada kesepakatan kerja bersama cukup jelas, kalau seorang melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan orang lain, apalagi pelecehan seksual di tempat kerja, dapat dikenakan sanksi berupa pemutusan hubungan kerja, bahkan kalau pekerja baku hantam secara fisik ataupun memaki dengan kata yang kasar, dapat dikenakan sanksi yang sama.

Beberapa Tips untuk menghindari pelecehan seksual di tempat kerja:

Bekerja secara professional, kita harus dapat membedakan mana hal-hal yang bersifat pribadi dan bukan dan apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan di tempat kerja.


Berpakaian yang sopan sesuai dengan lingkungan tempat kita bekerja kita, beberapa kantor pada saat ini memperbolehkan karyawannya berbusana casual and chic, tidak menyolok, harus dibedakan antara busana bermain di pantai dengan busana kerja.


Berperilaku dan berbicara sopan ketika berkomunikasi dengan rekan kerja, bukan berarti kita tidak boleh bercanda dengan rekan kerja atau harus selalu serius.


Bersikap ramah dan bersahabat, bukan berati kita bertutur kata genit dan menghindari gaya bicara manja, jika sedang berdiskusi dengan rekan kerja pada saat jam kerja di tempat kerja.
Jika kita mengetahui ada rekan kerja yang cendrung suka melakukan pelecehan seksual baik dari gaya bicara maupun secara tindakan, lebih baik berkomunikasi dengannya, hanya untuk tujuan pekerjaan saja.


Menghindari berdua saja dengan rekan pria di tempat yang sepi, selain untuk menghindari gosip yang sering kali beredar di tempat kerja, dan untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual di tempat kerja.


Jika kita merasa ada jokes-jokes yang sudah menjurus ke arah negatif, adalah bijaksana untuk tidak menanggapi jokes-jokes tersebut..


Jika kita merasa ada rekan kerja yang melakukan pelecehan seksual di tempat kerja, kita dapat melaporkan kelakukannya kepada atasan langsung kita ataupun ke human resources manager.
Mengundurkan diri dari perusahaan tempat kita bekerja, adalah pilihan terakhir, jika dalam keadaan sangat terpaksa dan mendesak.


Saya bersyukur mulai dari pertama kali bekerja di perusahaan konsultan hingga di perusahaan saat ini saya bekerja, tidak pernah sekali pun mengalami pelecehan seksual di tempat kerja, meskipun saya selalu bersikap ramah dan bersahabat kepada siapa pun tanpa memandang apa jabatan seseorang, bahkan ketika saya memutuskan berhenti bekerja untuk perkembangan karir di suatu perusahaan, seorang office boy di departmentku sampai menitikan air mata, ketika memberikan pigura berisi foto diriku pada saat acara Farewell Party, hal ini membuat sangat membuatku terharu.

Salam maniez,

Ariana
Kembali Ke Atas Go down
kuyanto
Whooila! Army
kuyanto

Jumlah posting : 64
Points : 0
Reputation : 0
Join date : 16.12.10
Lokasi : mangga dua

Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja Vide
PostSubyek: Re: Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja   Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja EmptyThu Dec 16, 2010 12:04 pm

gila ajib
Kembali Ke Atas Go down
http://ayulianto299@gmail.com
asuaja
Whooila! Army
asuaja

Jumlah posting : 55
Points : 50
Reputation : 0
Join date : 23.12.10
Lokasi : Indonesia

Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja Vide
PostSubyek: Re: Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja   Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja EmptyFri Dec 24, 2010 2:00 am

Ganas juga tuch bosa lamanya...
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content




Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja Vide
PostSubyek: Re: Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja   Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja Empty

Kembali Ke Atas Go down
 

Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Whooila! :: Bla Bla Bla :: Warung Kopi-


Forum bebas | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Latest discussions