SYDNEY,Sebuah restoran di Australia tidak mengizinkan seorang tunanetra masuk karena para pelayan menduga anjing yang menjadi "matanya" merupakan seekor anjing gay. Si tunanetra lalu melayangkan gugatan ke pengadilan. Hasilnya, pengadilan memerintahkan restoran itu meminta maaf dan membayar ganti rugi.
Kasus itu bermula ketika Ian Jolly diberi tahu bahwa ia tak bisa membawa anjing pembimbingnya, Nudge, ke dalam Restoran Thai Spice di Adelaide karena sejumlah staf keberatan, demikian laporan The Sunday Mail akhir pekan lalu. Para pemilik restoran tersebut mengatakan, salah pengertian telah muncul antara perempuan rekan Jolly dan seorang pelayan yang memahami bahwa perempuan itu mengatakan, ia ingin membawa anjing gay ke dalam restoran tersebut.
"Staf itu secara apa-adanya menduga Nudge adalah anjing peliharaan biasa yang telah menjalani operasi kelamin sehingga menjadi anjing gay," kata para pemilik restoran tersebut dalam pernyataan kepada Equal Opportunity Tribunal di South Australia.
Pengadilan itu pekan lalu memerintahkan restoran tersebut untuk membayar ganti rugi kepada Jolly sebesar 1.500 dolar Australia (1.400 dolar AS) dan menyerahkan pernyataan maaf tertulis kepada dia karena telah melakukan diskriminasi terhadap Jolly hanya karena dia cacat. Restoran itu, yang memasang tanda "anjing pembimbing diterima", Minggu (25/4/2010), menolak untuk mengomentari berita itu dan tak bersedia memberi tanggapan.
Jolly mengatakan kepada Sunday Mail, ia gembira dengan hasil tersebut. "Saya hanya ingin seperti orang lain dan dapat pergi ke luar untuk makan malam, dibiarkan sendirian, dan menikmati makanan saya," katanya.