Musnahnya mammoth bisa saja karena penyakit, manusia atau bencana
cuaca. Peneliti menyimpulkan mammoth punah hampir dipastikan bukan
karena perubahan iklim.
Hasil studi itu dipublikasikan di proceding Royal Society B.
Penyebab
sesungguhnya binatang yang ada di area luas sepanjang Eurasia dan
Amerika Utara itu punah di akhir zaman es, telah menyebabkan debat
keras.
Beberapa ahli berpendapat bahwa mammoth diburu hingga
punah sekitar 10 ribu tahun lalu oleh spesies yang akhirnya menjadi
predator dominan di planet yakni manusia.
Sementara argumen
lainnya menyebut perubahan iklimlah yang seharusnya lebih disalahkan,
dan menyebabkan spesies yang beradaptasi dengan iklim beku harus
melawan dunia yang semakin menghangat.
Telah lama diketahui
bahwa sebuah koloni mammoth berbulu tebal selamat hingga hampit 4 ribu
tahun lalu di sebuah pulau yang disebut Wrangel milik Rusia di utara
Siberia di lautan Arktik.
Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa setidaknya ada beberapa ekor yang masih bertahan hingga akhir 1700 sebelum masehi.
Untuk
lebih mengetahui tentang kematian mereka, peneliti yang dipimpin oleh
Anders Angerbjorn dari Universitas Stockholm menganalisis sedikit
mitokondrial DNA, material genetika yang diwariskan oleh sang betina,
diekstrak dari tulang dan gading.
Mereka beralasan
keanekaragaman genetika yang menyusut berarti bahwa terlalu banyak
mammoth yang berkembang biak di antara populasi yang secara parsial
menyebabkan hewan tersebut punah.
“Bisa saja pulau tersebut terlalu kecil untuk menyokong populasi mammoth dalam jangka panjang,” spekulasi penulis.