[MUI Kecewa LSF Loloskan 'DENDAM POCONG MUPENG'] MUI Kecewa LSF Loloskan 'DENDAM POCONG MUPENG'
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyayangkan langkah Lembaga Sensor Film (LSF) yang meloloskan HANTU PUNCAK DATANG BULAN (HPDB) beredar di pasar bioskop di Indonesia, meski harus berganti judul DENDAM POCONG MUPENG.
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amir Syah saat ditemui di Kantor Kementrian Pendidikan Nasional, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (12/3), menyesalkan kinerja LSF.
"Film itu sangat merusak akhlak moral bangsa. Kami pengajar, bersusah payah mengajarkan akhlak tetapi kenapa bisa terjadi ini, menjadi kebebasan moral seks yang terjadi di moral bangsa Indonesia," ungkap Amir Syah usai rapat dengan Menteri Pendidikan Nasional dan Asosiasi Dosen Agama Islam Seluruh Indonesia itu.
"Tetapi ini malah dilegalisir, padahal ada LSF, yang bertugas dan pemerintah sibuk mendidik karakter, tetapi ada sisi lain, ada seperti ini. Kami sangat menyayangkan dengan kinerja LSF, bisa terjadi seperti ini," tambahnya.
Pihak MUI menurut Amir Syah tetap pada pendapat semula, yang melarang peredaran film tersebut, dan akan meminta pemerintah untuk mencabut film tersebut. "Kami mendesak pemerintahan agar mencabut film tersebut," tegasnya.
Soal pertanyaan mengapa MUI baru belakangan ini bereaksi, Amir Syah berdalih bahwa tugasnya tidak memprotes film-film porno saja, namun banyak upaya untuk membina agar muncul karya-karya yang kreatif.
"Tugas kita bukan hanya memprotes tetapi kita mendesak agar budaya ke depannya bisa melahirkan kreatif untuk seni yang bernilai," tegasnya.
Amir Syah juga meminta masyarakat untuk ikut peduli dalam membangun kesadaran pendidikan beragama dan berbangsa. Jangan selalu menyalahkan MUI, yang memiliki banyak tugas yang berwenang.
"Kita akan melakukan dialog untuk memperbaiki film tersebut. Pada intinya MUI mendesak dan kita sangat keberatan dengan film-film porno yang marak beredar karena merusak moral bangsa," pungkasnya saat ditanya langkah MUI selanjutnya.