Agensi Konservasi Hewan Afghanistan bergerak untuk melindungi salah satu spesies paling langka di dunia, setelah ditemukannya seekor burung di timur laut negara itu.
Pegunungan jauh di Pamir adalah satu-satunya wilayah berkembang biak dari hewan tersebut, spesies yang sulit didapatkan dan hanya berhasil didokumentasikan dua kali dalam satu abad.
Seorang peneliti Masyarakat Konservasi Alam Liar yang berbasis di New York mencari burung kuning-olive kecil selama survei alam liar pada tahun 2008 dan merekam kicauannya yang berbeda. Kemudian sebuah tim riset menangkap dan melepaskan 20 ekor burung tersebut, jumlah terbesar yang pernah tercatat.
Pada Minggu (28/02), Agensi Proteksi Lingkungan Nasional Afghanistan menambahkan burung langka tersebut ke dalam daftar spesies yang dilindungi.
Mustafa Zahir, Direktur Umum Agensi tersebut memberitahukan sulitnya melindungi kehidupan liar di dalam negara tersebut mengingat ada masalah dengan Taliban. Tetapi Zahir yang cucu dari pendiri kerajaan Afghanistan mengatakan bahwa penemuan burung tersebut menyediakan kabar positif.
“Tidak benar jika negara kita hanya penuh dengan cerita buruk,” ujar Zahir. “Burung tersebut setelah bertahun-tahun ternyata ditemukan di Afghanistan, yang setiap orang berpikir telah punah.”
Penemuan burung di Afghanistan merupakan hembusan segar dalam lingkungan konservasi.
Burung tersebut pertama kali didokumentasikan di India pada tahun 1867 tetapi kemudian tidak ditemukan lagi hingga tahun 2006, dengan hanya satu burung saja di Thailand. Pegunungan Pamir adalah wilayah yang populasinya jarang di Badakhshan, saat ini adalah rumah bagi populasi besar burung di dunia.
Agensi Lingkungan Afghanistan juga menambahkan 14 spesies lainnya ke dalam daftar hewan yang dilindungi. Saat ini ada 48 spesies termasuk leopard salju yang langka, cheetah Asia dan markhor yakni kambing liar dengan tanduk spiral yang besar.
Indeks 
Subyek: Ditemukan Burung yang Sangat Langka 