Posisi Persitara Jakarta Utara belum beranjak dari dasar klasemen sejak kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010 digelar.
Berbagai perbaikan telah dilakukan manajemen Laskar Si Pitung. Namun, performa Persitara tak kunjung membaik.
Masalah keuangan, jadi penyebab pelik tidak membaiknya prestasi tim besutan Dody Sahetapy itu. Keuangan Persitara nyaris tidak pernah sehat. Masalah keterlambatan pembayaran gaji acapkali terjadi. Itu pula
sebabnya, mereka hingga saat ini belum mampu memiliki pelatih kepala.
Sejumlah pemain yang digadang-gadang bakal direkrut, batal karena keterbatasan keuangan. Mark Redshaw, pemain yang konon rumornya pernah merumput di Manchester City, gagal mendarat, lagi terkendala keuangan.
Bahkan, Dick Buitelaar yang selama ini disebut jadi pelatih kepala, tak pernah menunjukkan batang hidungnya. Meski demikian, PT Liga Indonesia selaku regulator Liga Super tetap bergeming.
Terakhir, pemain asing asal Iran, Afshin Parsaeianrad hengkang karena haknya tak diberikan tepat waktu. Sebelum Afhsin hengkang, manajemen tim sudah lebih dulu memecat Ernesto Brunhoso, Vali Karsandipish dan Ladislas Bushiri.
Meski tak punya uang cukup, manajemen Laskar Si Pitung tetap melakukan inovasi. Belakangan, segerombolan pemain muncul, yaitu Suwita Pata, Oktovianus Maniani, Muhamad Nur Iskandar, Philipus Silas serta dua ekspatriat Emmanuel Mboma dan Diego Mendieta.
Hari ini, dijadwalkan dua lagi pemain asing akan mendarat di Stadion Tugu Jakarta. Keduanya bermain di posisi kiper dan stoper. Asisten Pelatih Persitara, Dody Sahetapy belum mau membocorkan legiun asing anyar tersebut karena masih harus menunggu tiba dulu di Jakarta.
Disebutkan, walau melepas dan ditinggal beberapa pemain performa, Persitara tidak langsung terjun bebas. Hasil imbang 2-2 di markas Persipura dijadikan bukti. bertambahnya kekuatan bersama gelandang asal Kamerun, Immanuel Mboma dan striker Diego Mendieta.
“Dengan komposisi sekarang, kami bisa tetap bertahan. Langkah pertama, kemenangan di setiap laga kandang jadi harga mati,” ungkap Dody.