Menurut pakar tidur dari Inggris, perempuan perlu tidur 20 menit lebih lama dibandingkan laki-laki. Hal ini, menurut pakar, disebabkan oleh kesibukan serta aktivitas multi-tasking mereka.
"Fungsi utama tidur adalah membiarkan otak memperbaiki dan memulihkan diri," terang Profesor Jim Horne, direktur Sleep Research Centre di Loughborough University dan penulis buku Sleepfaring: A Journey Through The Science Of Sleep.
Selama tidur, korteks (bagian depan otak yang berkaitan dengan fungsi memori, bahasa dan lainnya), melepaskan diri dari indera dan beralih ke mode pemulihan. Semakin banyak Anda menggunakan otak di siang hari, semakin banyak area otak yang perlu pemulihan. Akibatnya, Anda perlu tidur lebih lama.
Perempuan, terang Horne, cenderung melakukan banyak pekerjaan secara bersamaan. Karena itu, mereka lebih banyak mempekerjakan otak dibandingkan laki-laki. Untuk mengimbanginya, perempuan perlu tidur lebih lama.
Akan tetapi, lanjut Horne, laki-laki yang mengerjakan tugas rumit dan melibatkan banyak aktivitas pengambilan keputusan dan berpikir juga memerlukan tidur lebih banyak dibandingkan laki-laki pada umumnya. Tapi tidak sebanyak perempuan.
Perbedaan ini, terang Horne lagi, disebabkan oleh perbedaan rangkaian otak. Rangkaian otak perempuan lebih kompleks dibandingkan laki-laki, sehingga kebutuhan tidurnya juga sedikit berbeda.
Horne meyakini bahwa perbedaan tidur ini bisa menjelaskan perbedaan kecepatan penuaan otak perempuan dan laki-laki. Otak perempuan berusia 75, menurut Horne, setara dengan otak laki-laki usia 70. Hal ini, lanjut Horne, karena otak perempuan cenderung mempunyai waktu lebih banyak untuk rileks dan memperbaiki diri.